Prakiraan Cuaca BMKG Rabu, 24 Desember 2025 Waspada Hujan Lebat Meluas
JAKARTA - Menjelang meningkatnya aktivitas masyarakat pada periode libur Natal dan akhir tahun, kondisi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia menjadi perhatian serius.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG kembali mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang diprakirakan terjadi di berbagai daerah.
Prakiraan cuaca nasional yang dirilis BMKG untuk hari Rabu, 24 Desember 2025, menunjukkan adanya dinamika atmosfer yang cukup signifikan. Beberapa sistem cuaca berskala regional terpantau aktif dan berkontribusi terhadap peningkatan intensitas hujan, terutama di wilayah Jawa dan sebagian kawasan timur Indonesia, termasuk Papua.
Baca JugaDetail Spesifikasi Huawei Watch 5 Anniversary Edition Lengkap Untuk Pengguna Aktif
BMKG menilai kondisi atmosfer saat ini masih sangat dinamis dan dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca, khususnya mereka yang berencana melakukan perjalanan atau beraktivitas di luar ruangan.
Pengaruh sistem atmosfer aktif
Dalam rilis resmi prakiraan cuaca yang disampaikan melalui video pada Selasa, 23 Desember 2025, BMKG memantau keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S di Samudra Hindia barat daya Bengkulu. Sistem ini terdeteksi memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 55 knot dan bergerak ke arah barat hingga barat laut.
BMKG menyebutkan bahwa bibit siklon tersebut memiliki potensi tinggi untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam kurun waktu 48 jam ke depan. Meski tidak bergerak langsung menuju wilayah Indonesia, keberadaannya tetap memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca nasional.
Pengaruh tersebut terutama dirasakan di wilayah barat dan selatan Indonesia, di mana terjadi peningkatan suplai uap air dan gangguan kestabilan atmosfer. Kondisi ini menjadi salah satu pemicu terbentuknya awan-awan hujan dengan intensitas cukup tinggi.
Peran angin kencang dan sirkulasi siklonik
Selain bibit siklon, BMKG juga mencatat adanya peningkatan kecepatan angin lapisan rendah atau low level jet dengan kecepatan lebih dari 25 knot di wilayah Samudra Hindia barat daya Lampung. Fenomena ini turut memperkuat proses pembentukan awan hujan, khususnya di wilayah sekitarnya.
Tak hanya itu, terpantau pula adanya sirkulasi siklonik di Laut Natuna Utara serta di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba. Keberadaan sirkulasi siklonik ini memicu terbentuknya daerah konvergensi atau perlambatan angin di sejumlah wilayah.
Daerah konvergensi tersebut berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan yang bersifat intensif dan berpotensi menimbulkan hujan lebat hingga sangat lebat. Kombinasi seluruh faktor atmosfer ini membuat potensi cuaca ekstrem meningkat di beberapa wilayah Indonesia.
Wilayah dengan potensi hujan intensif
BMKG mengimbau masyarakat di sejumlah wilayah untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Wilayah yang diprakirakan berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua Selatan.
Di wilayah-wilayah tersebut, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi dampak lanjutan seperti genangan air, banjir, serta tanah longsor, terutama di daerah rawan bencana. Kondisi topografi dan sistem drainase yang kurang optimal dapat memperbesar risiko terjadinya bencana hidrometeorologi.
Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga berpotensi terjadi di wilayah lain yang pada peta prakiraan cuaca BMKG ditandai dengan warna kuning. Wilayah-wilayah ini tetap perlu meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan berlangsung dalam durasi yang cukup lama.
Prakiraan cuaca wilayah barat Indonesia
Untuk wilayah barat Indonesia, BMKG memprakirakan hujan disertai petir berpotensi terjadi di Bandar Lampung dan Samarinda. Kondisi ini dapat disertai angin kencang yang bersifat lokal dan berlangsung singkat.
Hujan dengan intensitas sedang diprakirakan mengguyur Tanjung Selor dan Banjarmasin. Sementara itu, hujan ringan berpotensi terjadi di Pekanbaru, Padang, Jambi, Bengkulu, Pangkalpinang, Palangkaraya, serta sebagian besar wilayah Pulau Jawa.
Adapun kondisi cuaca berawan hingga berawan tebal diprediksi terjadi di Banda Aceh, Medan, Tanjung Pinang, Palembang, dan Pontianak. Meski tidak terjadi hujan signifikan, potensi perubahan cuaca secara mendadak tetap perlu diantisipasi.
Kondisi cuaca wilayah timur Indonesia
Di wilayah timur Indonesia, hujan petir diprakirakan terjadi di Kupang dan Kendari. BMKG juga memprediksi hujan dengan intensitas sedang akan mengguyur Manado, Mamuju, Makassar, Nabire, serta Merauke.
Untuk hujan ringan, kondisi ini diprakirakan terjadi di Denpasar, Mataram, Palu, Ternate, Ambon, Sorong, Jayawijaya, dan Jayapura. Sementara itu, cuaca berawan tebal diprediksi meliputi Gorontalo dan Manokwari.
BMKG menegaskan bahwa wilayah timur Indonesia saat ini juga dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang cukup aktif, sehingga potensi hujan dapat meningkat sewaktu-waktu.
Imbauan BMKG kepada masyarakat
BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir berpotensi menimbulkan gangguan aktivitas hingga risiko keselamatan.
Masyarakat yang berencana melakukan perjalanan selama libur Natal diimbau untuk memantau kondisi cuaca sebelum dan selama perjalanan. Kesiapan menghadapi perubahan cuaca menjadi hal penting demi keselamatan bersama.
Informasi prakiraan cuaca terkini dan peringatan dini dapat diakses secara berkala melalui situs resmi BMKG maupun kanal media sosial resmi @infobmkg.
Rekomendasi
